Lebak,buanasenanews.com – Keberadaan Galian untuk pemasangan pipa kabel fiber optik milik PT. Telkom di sepanjang jalan Banjarsari – Malingping Kabupaten Lebak Provinsi Banten, yang sudah mulai dilaksanakan ini menuai protes. Pasalnya kegiatan tersebut meskipun menggunakan lahan milik jalan, tapi keberadaannya di depan warung warga dan di anggap mengganggu oleh pemilik warung yang berjualan di sepanjang jalan tersebut.
Mubin salah satu pemilik warung saat ditemui wartawan pada Minggu (12/11/2023). mengatakan. “Penggalian lubang untuk pemasangan kabel ini di anggap mengganggu dan menghambat para konsumen yang akan berbelanja ke warungnya.”katanya.
Apalagi menurutnya, pada saat pembeli yang membawa mobil hendak berhenti di depan warung kadang terganggu karena tempat yang biasa dijadikan lahan parkir di lubangi.” katanya.
Menurut Mubin, meski halaman warung ini adalah lahan milik jalan, tapi sudah saya rapihkan untuk para konsumen yang datang ke warung saya ini agar merasa nyaman.
“Ini kan sudah saya rapihkan agar yang mau belanja ke warung saya bisa parkir dengan nyaman, tapi sekarang malah terganggu dengan adanya galian kabel ini.”Katanya.
Mubin juga mengaku tidak tau dan tidak ada sosialisasi sebelumnya kalau mau ada penggalian lubang dan pemasangan kabel fiber optik ini, baik dari Desa setempat ataupun dari pelaksana kegiatan.
“Tidak pernah ada sosialisasi dan tidak tau kalau mau ada kegiatan penggalian kabel ini, tau taunya para pekerja datang dan langsung saja menggali didepan halaman warung saya.”katanya.
Sementara beberapa kepala desa yang wilayahnya dilintasi untuk pemasangan jalur kabel fiber optik tersebut yang berlokasi di jalur Saketi – Malingping ini juga, mengaku tidak tau dan tidak ada sosialisasi sebelumnya dengan akan di adakannya kegiatan penggalian untuk pemasangan kabel fiber optik di sepanjang pinggir jalan ini.
Usup Supardi Kepala Desa Sumber Waras, mengaku tidak tau dan tidak ada yang memberitahu kalau mau ada penggalian kabel di sepanjang jalan yang ada di wilayah Desa Sumber Waras.”katanya.
Sementara itu, Budi Angkat Purwondo kepala Desa Malingping Utara Kecamatan Malingping juga menyampaikan hal yang sama.
“gak tau om, gak ada ijin ataupun sosialisasi.”Singkatnya. (Hn/Red)
