buanasenanews.com/Lebak, – Asep Ridwan seorang guru honorer kelahiran tahun 1987 yang kesehariannya bergelut menghadapi berbagai karakter anak ditempat dia mengajar di salah satu Madrasah Ibtidaiyah yang berada tidak jauh dari tempat tinggalnya yakni di kampung Sobong, Desa Karangpamidangan, kecamatan Wanasalam, Kabupaten Lebak
Dalam kesehariannya Asep Ridwan sudah hampir enam belas tahun mengajar, ia terus mengabdikan dirinya tanpa lelah mendidik anak anak di kampung tempat ia lahir demi mencerdaskan generasi penerus yang ia harapkan menjadi mutiara-mutiara dari desa dimasa yang akan datang.
Walau tidak begitu besar upah yang ia dapatkan di setiap bulannya namun ia terus bersabar, bahkan tidak jarang sepulang mengajar ia harus mencari penghasilan tambahan demi menghidupi keluarganya di rumah, dengan cara berjualan gula merah yang ia ambil dari petani gula aren yang ada di sekitaran tempatnya, dengan cara mengambil dulu ia menjajakan gula merah dagangannya hingga ke kecamatan Cikeusik kabupaten Pandeglang.
“Dari Penghasilan mengajar, itu gak cukup untuk menghidupi keluarga, makanya saya harus bisa mencari uang tambahan dengan cara apapun, yang penting halal, saya tidak berharap lebih kepada pemerintah terlebih jadi PNS atau P3K, karna saya juga sadar diri karena saya bukan sarjana, cuman minimal pemerintah sedikit memperhatikan guru-guru honor yang ada di pedesaan yang memiliki keterbatasan pendidikan” ujarnya. Minggu (15/10/2023).
Diketahui, meskipun hanya lulusan pendidikan tingkat SLTA Ia terus berjuang demi mencapai harapan yang Ia impikan, sebetulnya ia sempat mengenyam perguruan tinggi, namun terpaksa ia harus berhenti karena tidak bisa membayar uang kuliah yang sangat berat bagi ukurannya.
Saat berbincang dengan Wartawan Minggu (15/10/2023) di sela kesibukannya, Ia menuturkan bahwa Ia ingin sekali menyelesaikan S1 nya yang sempat terputus beberapa tahun lalu.
“Sebetulnya saya ingin sekali melanjutkan kuliah saya namun kendala biaya terpaksa saya tahan dulu, mengingat biayanya dari mana sedangkan untuk keperluan anak dan istri sehari hari saja saya harus keliling berjualan gula merah untuk penghasilan tambahan,” tambahnya. (Hasan)












