Banten,buanasenanews.com – Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam KH. Abdul Kabier (Staikha) yang tergabung dalam Movement Student Staikha, Melihat adanya Konflik Dunia yang terjadi kemudian ingin Menakar Kepekaan mahasiswa Pada hal tersebut, Mereka menggelar Kegiatan Dialog Publik pada rabu (08/11/2023).
Pada konflik berkepanjangan antara israel dan palestina belum juga usai. Sengketa tanah hingga menyoal isu agama menjadi isu kedua negara tersebut yang tidak berkesudahan.
Konflik yang berkepanjangan ini sampai menyulut beberapa negara yang harus bersikap tegas untuk menyatakan sikap, tidak terelakan hingga pengaruhnya berdampak pada kondisi tanah air.
Muhamad fajar reza, selaku ketua pelaksana dialog tersebut menyampaikan dialog ini memiliki tujuan untuk mencoba membedah dan menakar kepekaan mahasiswa terhadap konflik palestina dan israel dari beberapa sudut pandang.
“Mulai dari faktor ekonomi, teknologi hingga pada pengaruh perjanjian balfour menjadi bahan pembahasan dari pemateri dalam dialog publik tersebut yang diselenggarakan Mengundang empat narasumber dua dari latar belakang akademisi dan dua dari aktivis memberikan pandangan tentang faktor yang melatarbelakangi konflik tersebut”.
Akademisi sekolah tinggi agama islam, KH. Abdul Kabier Royhan Imamul muttaqin menjelaskan, kegiatan ini yang seharusnya sangat bersahabat dengan mahasiswa, dimana dengan wadah diskusi ini para mahasiswa bisa melihat personal branding seorang mahasiswa.
“kualitas seorang mahasiswa terhadap wawasan terkait issue-issue nasional atau internasional, sekaligus melihat secara komprehensif bahwa wadah inipun yang akan merubah pola komunikasi mahasiswa, dengan dialog ilmiah, bahasa ilmiah, dan jangan sampai mahasiswa STAIKHA khususnya menjadi mahasiswa yang apatis terhadap berita berita diluar kampus, sehingga bisa menjadikan mahasiswa yang regresif bahkan degradasi secara kuality”, Ujar Royhan Imamul.
“kegiatan ini bisa dilaksanakan secara rutin dengan dikemas by isu-isu terkini, sehingga momentum untuk justifikasi terhadap hal yang akan mahasiswa cari bisa valid. Bukan didasari oleh berita yang kita dapat dari sebuah media sosial tanpa kita tau keabsahan berita tersebut, dan fatalnya berita tersebut kita share kepada orang diluar sana. Be a reliable news source”, tambahnya.
Sementara itu, Marzuki selaku akademisi Staikha, dalam acara tersebut menuturkan konflik tersebut juga didasarkan pada sudut pandang ekonomi dengan beberapa negara pemodal yang bisa diuntungkan oleh konflik tersebut.
“walaupun banyaknya faktor penyebab konflik di palestina dan israel, khususnya dalam sudut pandang ekonomi tentang berapa keuntungan negara pemodal tetap penjajahan dan kekerasan dikutuk oleh semua umat beragama, dan indonesia memiliki hubungan yang khusus dengan palestina pasalnya negara pertama yang mengakui kemerdekaan indonesia adalah Palestina”, Pungkasnya.(Hn)












