Lebak – Terkait bocornya pengolahan limbah IPAL PKS Kertajaya PTPN III (Persero) KSO PTPN VIII yang disebabkan oleh curah hujan yang cukup tinggi sehingga mencemari aliran sungai Ciliman sehingga berdampak pada masyarakat/petani disekitar lingkungan tersebut. 11/12/2023
Dalam hal ini pihak perusahaan siap memberikan kompensasi kepada warga yang terdampak limbah tersebut dan pihak perusahaan juga sudah membuat solusi serta dilakukannya musyawarah yang dihadiri oleh pihak Muspika Kecamatan Banjarsari, DLH Kabupaten Lebak, Pemerintah Desa, dan Warga yang terdampak limbah sehingga sudah dibuatkan berita acara kesepakatan bersama para pihak.
Wahyu Cahyadi, selaku General Manajer DJABA PTPN III mengatakan permohonan maaf atas kejadian saat ini yang menimbulkan masalah terhadap warga sekitar yang diakibatkan bocor nya tanggul penampungan limbah sehingga tercemarnya air sungai Ciliman.
“Saya atas nama perusahan PTPN minta maaf atas terjadinya kebocoran limbah pengolahan yang ada di perusahan kami yang telah mencemari lingkungan. Namun kami pihak perusahan segera memperbaiki nya, dan Alhamdulillah dalam jangka waktu satu jam kebocoran yang diakibatkan oleh debit air hujan itu sudah dapat di atasi dan sudah di sumbat”. Ungkap Wahyu Cahyadi
Lebih lanjut Wahyu mengatakan bahwa pihak nya sudah menyiapkan solusi, bahkan dari pihak Kami yang bekerjasama dengan pemerintahan Desa setempat dan akan melakukan pengeboran sarana Air bersih di beberapa titik guna menanggulangi kebutuhan masyarakat yang terkena dampak limbah, sementara untuk kerugian masyarakat yang kena dampak, sudah kami musyawarahkan di perusahan (Internal PTPN) bahwasanya kami siap memberikan kompensasi atau ganti kerugian yang di alami masyarakat Desa Leuwiipuh dan Desa Tamansari ungkap manajer PTPN.

Selanjutnya Perwakilan Kelompok Tani, yang akrab disapa Pak Nur turut hadir dalam acara audiensi juga menyampaikan bahwa “Limbah sawit memiliki dampak yang positif terhadap pertumbuhan tanaman kelapa sawit, bukan berarti limbah itu selalu memiliki dampak yang negatif” tutup Nur.
Pada kesempatan yang sama Kepala Desa Leuwiipuh H. Ade Yusuf menyampaikan bahwa “pemerintah desa dengan perusahaan akan secara konsisten melakukan komunikasi terkait kepentingan masyarakat yang berada disekitar pabrik kelapa sawit” ujarnya.
Kemudian Manajer PKS Kertajaya, Ukhri Hatmoko mengatakan bahwa “Manajemen PKS Kertajaya akan konsisten terhadap pengelolaan limbah kelapa sawit sehingga kejadian tersebut tidak akan terulang kembali dikemudian hari” ungkapnya.

Dalam akhir kegiatan tersebut, Ketua Serikat Pekerja Perkebunan memberikan tanggapan bahwa “Keberadaan manajemen PTPN III KSO PTPN VIII saat ini memberikan dampak yang lebih baik dalam sistem pekerjaan serta memperhatikan peningkatan kesejahteraan karyawan”. Ungkap Endang.
Dengan demikian manajemen Kerja Sama Operasional atau lebih dikenal dengan sebutan KSO berkomitmen terhadap perbaikan yang sifatnya berkelanjutan. (Red/BSN)












