Lebak – Khatib Shalat Idul Fitri 1445 Hijriah KH Ahmad Hudori bulan suci Ramadhan yang baru dilewati umat Islam mampu menjadikan manusia bertakwa kepada Allah SWT dengan menjalani ibadah wajib puasa sehingga mendapatkan pahala berlipat ganda, ampunan serta dijauhkan dari api neraka.
“Bulan Ramadhan sebagai ujian bagi Umat Muslim untuk melaksanakan puasa dengan menahan lapar,haus, hubungan seksual dan lainnya tentu dapat membentuk karakter manusia bertaqwa,”kata Kiyai Ahmad Hudori dihadapan ribuan jamaah Shalat Idul Fitri di Alun-alun Multatuli Rangkasbitung Kabupaten Lebak, Rabu. 10/04/2024
Pandangan Islam bahwa orang yang bertaqwa kepada Allah Swt itu menjadikan derajat yang tinggi kemuliaan manusia dengan sempurna setelah mereka lulus menjalani perintah dan menjauhi semua larangannya selama Bulan Ramadhan.
Dimana orang bertaqwa itu sebagai mana dalam Alquran Surah Ali ‘Imran Ayat 134 yang artinya ” Yaitu orang-orang yang selalu berinfak, baik di waktu senang maupun susah, orang-orang yang menahan amarah, dan orang-orang yang memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan, Allah mencintai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Karena itu, ciri-ciri orang yang bertaqwa harus memiliki tiga karakter atau sifat yang melekat pada jiwanya yakni pertama mereka gemar berinfak atau bersedekah dengan solidaritas sosial tinggi untuk membantu empati sesama manusia yang membutuhkan uluran tangan baik di waktu senang maupun susah.
Sebab, pada bulan Ramadhan itu dicontohkan untuk kewajiban melaksanakan zakat untuk membantu kepada masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi dengan memberikan bantuan sosial berupa uang maupun beras agar mereka bisa merayakan di hari kemenangan Idul Fitri.
“Dengan jiwa solidaritas sosial itu sehingga dapat mensejahterakan dan kebahagiaan kehidupan masyarakat dari kurang mampu ekonomi itu,”katanya menambahkan.
Menurut kiyai, kedua ciri-ciri orang yang bertaqwa itu mereka dapat mengendalikan emosinya sebaik mungkin.
Selain itu juga mereka mampu mencegah amarah dengan menguasai dirinya dan sikap kepada orang – orang yang pernah membuat marah secara wajar.
Pada Ramadhan juga dilatih untuk berjiwa lapang dada dan bijaksana serta tetap sejuk menghadapi situasi sepanas apapun.
“Dengan menahan amarah dan mampu mengendalikan emosi ini dipastikan persatuan dan persaudaraan semakin kokoh untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan jauh dari perpecahan,”katanya menjelaskan.
Sedangkan, kata dia, ketiga ciri-ciri orang yang bertaqwa itu adalah memaafkan kesalahan orang lain, bahkan ulama – ulama di Indonesia kerapkali menciptakan tradisi budaya silaturahmi pada momentum lebaran dengan saling maaf memaafkan.
Selain itu juga umat muslim sepanjang Ramadhan dengan memperbanyak permohonan maaf kepada Allah Swt dengan membaca “Wahai Tuhan , Engkau Maha Pengampun, menyukai orang yang minta ampunan, ampunilah aku”.
Memohon ampunan merupakan bukti kerendahan diri di hadapan-Nya sebagai hamba yang banyak kesalahan dan tak suci.
“Permohonan maaf itu tentu manusia tidak lepas dari kesalahan – kesalahan baik kepada Allah maupun antarsesama manusia,”kata Sekertaris MUI Kabupaten Lebak.
Ia mengatakan perbuatan dan sikap orang bertaqwa itu dipastikan mereka melakukan perbuatan baik dan terpuji terhadap orang yang pernah berbuat salah atau jahat kepadanya.
Sebab, Allah mencintai, melimpahkan rahmat-Nya tiada henti kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.
Dalam sholat Id itu dihadiri Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopinda) dan masyarakat Kabupaten Lebak.
Pelaksanaan sholat Id itu dengan imam KH Anang Azhari, Khotib KH Ahmad Hudori dan Muazin Ustad Dadi.
Sementara itu,Pj Bupati Lebak Iwan Kurniawan mengatakan momentum hari raya ini dapat mengembangkan budaya saling maaf memaafkan untuk memperkuat silaturahmi guna mendukung kemajuan Kabupaten Lebak. (Las3)












